Jumat, 04 Oktober 2013

KONSEKUENSI MENJADI ORANG YANG BERIMAN


KONSEKUENSI MENJADI ORANG YANG BERIMAN
Allah berfirman :
64:11
      
Artinya : “tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. At-Taghabuun : 11).


Tidak berlebihan bilamana sebagai sesama oarng beriman saling berbagi rasa dan saling mengingatkan untuk kembali dan kembali ke jalan Allah, Tuhan Pencipta Langit dan Bumi yang berkuasa atas segala sesuatu. Kesempatan yang baik ini akan dicoba untuk membuka ajaran Allah bagi orang yang beriman untuk selalu komitmen menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang.

Kaitannya dengan rukun iman

Ayat di atas telah dijelaskan barangsiapa yang beriman kepada Allah, Dia akan memberi petunjuk kepada hati orang-orang yang beriman kepadaNya. Ayat ini berkaitan dengan rukun iman yang pertama yaitu percaya kepada Allah. Percaya kepada Allah bukan hanya percaya saja, tapi juga harus melaksanakan segala apa yang diperintahkan Allah kepada orang-orang yang beriman. Seperti halnya shalat, adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Shalat adalah hal yang paling utama dalam agama islam. Apabila shalat tidak dilaksanakan oleh seorang muslim, maka hal-hal yang wajib lainnya akan mengekor dibelakangnya (tidak dilaksanakan). 

Unsur-unsur komunikasi

            Unsur-unsur komunikasi yang terdapat pada ayat diatas adalah seruan Allah kepada umat manusia agar beriman kepadaNya. Allah menyampaikan seruanNya melalui Alqur’an yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad agar disampaikan kepada umat manusia.

Jenis-jenis komunikasi

komunikasi yang terjadi pada ayat diatas adalah jenis komunikasi yang bersifat verbal yaitu proses penyampaian informasi berupa lisan dan tulisan. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang biasa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan dan maupun lisan. seperti halnya pada ayat diatas Allah menyeru kepada umat manusia agar beriman kepadaNya. dengan alqur'an sebagai perantara dan Rasulullah menyampaikan isi dari alqur'an tersebut kepada kita.



Hambatan-hambatan dalam komunikasi

            Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi dalam penyampaian perintah beriman kepada Allah pada ayat ayat diatas adalah :
a.         Hambatan sematik
Komunikasi yg disebabkan oleh fakor bahasa  yg digunakan pada Alqur’an. Karna ayat-ayat pada alqur’an harus di tafsirkan oleh ulama-ulama ahli tafsir supaya umat manusia tidak salah dalam memahami ayat alqur’an
b.        Hambatan mekanik
Komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya yaitu pada zaman Nabi Muhammad ayat alqur’an masih terpisah-pisah, atau belum menjadi sebuah mushaf contohnya mushaf ustmani.
c.         Hambatan antropologis
Hambatan yg disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia yaitu perbedaan penafsiran dari ayat-ayat alqur’an. Seperti halnya masalah penetapan hari dimulainya puasa. Contohnya Muhammadiyah yang seringkali memulai puasa pada bulan ramadhan dan hari raya idul fitri lebih awal dari penetapan pemerintah. karena muhammadiyah memakai cara hisab sedangkan pemerintah memakai cara rukyat dalam penentuan awal puasa ramadhan dan hari raya idul fitri
d.        Hambatan psikologis
Hambatan yg disebabkan oleh factor kejiwaan. Contohnya berkomunikasi dengan orang yang kejiwaannya terganggu. Kita harus mempunya teknik tersendiri untuk memulai komunikasi.
Komunikasi intrapersonal

           
Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.

sumber : http://muhammadichsan16.blogspot.com/2012/10/konsekuensi-menjadi-orang-yang-beriman.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar